Sabtu, 14 Januari 2012

Resume Ilmu Negara



Ringkasan Ilmu Negara
“Tujuan dan Fungsi Negara”








Disusun Oleh:
1.Fransiska Wati (113112330050057)
2.Mohamad Arista Hafid (113112330050056)
3.Lalu Syani Aflah (113112330050055)

                      Fakultas Hukum
UNIVERSITAS NASIONAL


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan resume mata kuliah Ilmu Negara yang berjudul “ Tujuan Negara dan Fungsi Negara”.
Penulisan resume ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata Ilmu Negara fakultas Hukum Universitas Nasional.
Dalam Penulisan resume ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan resume ini.
Dalam penulisan resume ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas resume ini, khususnya kepada :
  • Bapak Mustakim, S.H, M.H  Selaku Dosen Mata Kuliah Ilmu Negara Fakultas Hukum Universitas Nasional.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, 
Amiin.

Daftar Isi
Tujuan dan Fungsi Negara
Tujuan Negara...................................................................   1
*  Tujuan Negara dari Pendapat para ahli........................    2
*  Pendapat para ahli pada abad pertengahan................     3
Fungsi Negara....................................................................   5
*  Teori Fungsi Negara menurut ajaran-ajaran..............      6
*  Fungsi negara menurut pendapat para ahli.................... 7
Daftar Pustaka .................................................................. 11






                                                                                                                                 i
Tujuan dan Fungsi Negara
A.   Tujuan Negara
Arti negara sebagai bahtera sudah terkandung dalam kata “pemerintahan” dari kata Government (bahasa inggris), Gouvernement ( bahasa Perancis) yg mana semua berasal dari kata Kubernan (bahasa yunani). Negara adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan yang sangat vital.
·         Menurut Plato
Bahwa negara timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan umat manusia.
·         Menurut Aristoteles
Bahwa negara dibentuk dan dipertahankan karena negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik bagi semua warga negaranya.

                                                                 
                 
  
                                                                                                                                1                                                                                                        
·         Menurut Roger H. Soltau
Bahwa tujuan negara adlah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.                                                                          
·         Menurut Harold J. Laski
Bahwa tujuan negara adalah menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal
·         Menurut Shang Yang
Bahwa tujuan negara ialah membentuk kekuasaan. Untuk pembentukan kekuasaan ini ia mengadakan perbedaan tajam antara negara dengan rakyat.
·         Menurut Machiavelli
Bahwa negara (pemerintahan) itu sebagai cara untuk memperoleh kekuasaan dan menjalankan kekuasaan



                                                                                                                                2
Kesamaan pendapat dari Shang Yang dan Machiavelli terletak pada sifat-sifat kekuasaan yang harus dimiliki negara. Dan perbedaannya adalah bagi Machiavelli dibalik tujuan negara kekuasaan, tersembunyi tujuan yang lebih jauh lagi yaitu untuk kepentingan kehormatan dan kebahagiaan bangsa. Sedangkan bagi Shang Yang tujuan negara adalah kekuasaan untuk kekuasaan itu sendiri, lain tidak.
Pendapat para ahli pada abad pertengahan:
·         Dante: untuk memperoleh kekuasaan yang mutlak, tetapi dengan mempersatukan semua negara-negara
·         Emmanuel Kant: tujuan negara adalah untuk membentuk dan mempertahankan hukum
·         Negara yang berhaluan Marxisme-Leninisme: negara dianggap sebagai alat mencaai komunisme
Negara indonesia yang menganut prinsip demokrasi konstitusional menegaskan tujuan negaranya adalah:
1.    Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2.    Memajukan kesejahteraan umum.

                                                                                                                          3
3.    Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4.    Mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Menurut ajaran Islam tujuan negara adalah terlaksananya ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunah Rasul dalam kehidupan masyarakat, menuju kepada tercapainya kesejahteraan hidup di dunia, materiil dan spiritual, perseorangan dan kelompok serta mengantarkan kepada tercaainya kebahagiaan hidup diakhirat kelak. Dan agar tercapainya tujuan tersebut maka ada beberapa asas ajaran Islam yang dijadikan pedoman, yaitu:
(1) Musyawarah
(2) Keadilan
(3) Persamaan
(4) Tanggung jawab Pemerintah
(5) Kebebasan


                                                                                                                              4


B.   Fungsi Negara
Menurut Jacobsen dan Lipman dalam bukunya yang berjudul Political Science terdapat tidak kurang delapan teori tentang fungsi negara,yaitu:
a)    Anarchism (anarkisme)
b)   Individualism (individualisme)
c)    Socialism (sosialisme)
d)   Communism ( kmunisme)
e)    Syndicalism (sindikalisme)
f)     Guild socialism (sosialisme serikat buruh)
g)   Fascism ( Fasisme)
h)   Empiral colectivism (kolektivisme empiris)

Berikut akan dibahas hanya beberapa ajaran penting saja mengenai fungsi-fungsi negara,yakni: anarkisme-nihilisme,  individualisme-liberalisme, sosialisme-komunisme, dan fasisme-naziisme.
                                                                                                                               5

1. Anarkisme-Nihilisme
Kata “anarkisme” berasal dari kata-kata dalam bahasa yunani kuno “a/an” (tanpa) dan “archia” (penguasa atau pemerintah),sehingga dapat diartikan bahwa “anarkisme” adalah suatu paham yang menganut idea “non rule”.
2. Individualisme-Liberalisme
Individualisme adalah salah satu ajaran yang menempatkan kepentingan individu sebagai pusat tujuan hidup manusia. Kepentingan Indvidu dapat berupa kekayaan,keselamatan,  kesejahteraan dan kemakmuran seseorang.
3. Sosialisme-komunisme
Perkataan “sosialisme” berasal dari bahasa latin “socius”, yang berarti “kawan” atau “teman”. Dari kata “socius” tersebut diturunkan ke dalam berbagai istilah, antara lain kata “society” (inggris), yang artinya kelompok orang-orang atau masyarakat sebagai tempat orang-orang tersebut “hidup berkawan”, “hidup berteman”, atau dengan perkataan lain ‘hidup bersama”.

                              
                                                                                                                                6

4. Fasisme-Naziisme
Kata “fasisme” berasal dari bahasa latin “fascis”. Suatu fascis di zaman Romawi Kuno adalah suatu bendayang terdiri dari seikat tongkat-tongkat kayu dengan sebilah kapak di tengah-tengahnya.
Di samping teori fungsi negara menurut ajaran-ajaran di atas, penulis ingin memaparkan fungsi-fungsi negara menurut pendapat para ahli sebagai berikut:
Menurut Jhon Locke fungsi negara dibagi menjadi tiga, yakni:
a)    Fungsi legislatif
b)   Fungsi eksekutif
c)    Fungsi federatif
Menurut Montesquieu, membagi fungsi negara menjadi tiga yang dikenal dengan “trias politika”, yaitu:
a)    Fungsi legislatif (membuat hukum)
b)   Fungsi eksekutif (menjalankan hukum)                                                                                         
c)    Fungsi yudikatif (menafsirkan hukum)

7

Menurut Vallenhoven fungsi negara yang dekenal dengan nama Catur Praja yaitu:
a)    Regeling
b)   Bestuur
c)    Rechtspraak, dan
d)   Politie
Menurut Goodnow fungsi negara terbagi menjadi dua yang dikenal dengan Dwipraja (dichotomy) , yaitu:
a)    Policy making (kebijaksanaan negara untuk waktu tertentu, untuk seluruh masyarakat)
b)   Policy executing ( kebujaksanaan yang harus dilaksanakan untuk tercapainyapolicy making)
Menurut Maududi, fungsi negara dibagi dalam tiga macam fungsi, yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Menurut Hans Kelsen, fungsi-fungsi yang semula menyatu dalam pribadi raja tidak ‘dipisah’ melainkan masing-masing darinya dibagi diantara raja, parlemen, dan parlemen. Parlemen yang menetapkan undang-undang pidana, dan warga negara yang memilih parlemen
                                                                                                                               8
merupakan organ-organ negara. Dimana organ adalah individu yang menjalankan fungsi tertentu. Menurut konsep “materiil” seseorang disebut “organ” negara jika dia secara pribadi menempati kedudukan tertentu. Ciri-ciri organ negara dalam arti sempit ini adalah bahwa:
(i)           Organ negra itu dipilih atau diangkat untuk menduduki jabatan atau fugsi tertentu
(ii)          Fungsi itu dijalankan sebagai profesi utama atau bahkan secara hukum bersifat eksklusif; dan
(iii)        Karena fungsinya itu, ia berhak untuk mendapatkan gaji dari negara
Suatu “organ” diangkat oleh organ yang lebih tinggi. Suatu organ “dipilih” oleh organ negara sederajat atau sejawat, yang terdiri atas individu-individu yang secara hukum berada dibawah organ yang dipilih.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1.    Pertama, dalam arti yang paling luas, organ negara paling luas mencakup setiap individu yang menjalankan fungsi law-creating dan law-applying;

                                                                                                                          9
2.    Kedua , organ dalam arti luas tetapi lebih sempit dari pengertian pertama, yaitu mencakup individu yang menjalankan fungsi law-creating atau law-applying dan juga mempunyai posisi sebagai atau dalam struktur jabatan pemerintahan;
3.    Ketiga, organ negara dalam arti sempit yaitu oragnisasi atau badan yang menjalankan fungsi law-creating dan atau law-applying dalam kerangka dan struktur dan sistem kenegaraan atau pemerintahan;
4.    Keempat, yang lebih sempit lagi atau lembaga negara itu hanya terbatas pada pengertian pada lembaga-lembaga negaara yang dibentuk berdasarkan UUD,UU, atau oleh peraturan yang lebih rendah.
5.    Kelima, untuk memberi kekhususan kepada lembaga-lembaga negara yang berada ditingkat pusat yang pembentukannya diatur dan ditentukan oleh UUD1945 (untuk Indonesia)



                                                                                                                             10
Daftar Pustaka
1. Moh. Kusnardi S.H, Prof. Dr. Bintan R. Saragih M.A, “ ILMU  
    NEGARA” Jakarta, 2008
2. Deddy ismatullah dan Asep A. Gatara, Ilmu Negara Mutakhir: 
    kekuasaan, Masyarakat, Hukum, dan Agama, Bandung, 2006
3. M. Solly Lubis, Ilmu Negara, Bandung, Mandar Maju, 1990
4. Pendapat George Heget dalam: Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, 
    Bumi Aksara, 2001







                                                                                                              
                                                                                                                              11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar